Para pemirsa yang budiman (cieile…) pada
kesempatan yang berbahagia ini Saya akan menceritakan tentang kisah perjalanan Saya
(yang mirip Manohara), Midun (yang nama aslinya Mida) , dan Kodok (nama
panggilan temen saya) menuju Pantai Kelapa Tujuh di Merak Banten. lebih tepatnya menuju rumah Kodok yang lokasi
pantai nya dua ratus meter dari rumahya.
(baju
biru: Midun, baju item :Saya, kerudung merah :Kodok)
Latar belakang dari perjalanan ini adalah
(halah, sok formal) karena Kodok akan berulang tahun pada 17 Juni 2013. Padahal
kita disana dari tanggal 14 ampe 16 doank. Kata Kodok sih pengen ngumpul bareng
keluarga aja meski pas momen ultah ga bareng mereka tapi setidaknya hari-hari
sebelumnya bisa ngumpul sama keluarga (sok dramatis lu Dok).
Dengan berangkat bersama keluarga Kodok yang
menjemput (lumayan ngirit ongkos), Saya dan Midun pun bisa sampai ke Merak dengan
sehat selamat serta afiat. Selepas perjalanan panjang ini (karena nyasar,
mampir, tidur di pom bensin, beli buah dan beli minum) kami sampai pada subuh
hari yang ceria. Kenapa subuh ceria? Karna begitu sampai kami langsung sholat,
dan go to the beach.
Namun perjalanan tidak semulus rencana.
Diperjalanan kami bertemu dengan….orang gila. Dan kami bersembunyi di rumah Kodok
(rumahnya banyak bertebaran di seluruh komplek). Tapi untunglah gangguanya
hanya itu.
Tujuan Saya sih karena pengen ke pantai
aja. Maklum Saya baru dua kali ke pantai , ngga tau deh kalo Midun. Mungkin
karena dia pengen makan seblak (pasalnya jauh-jauh dari Bandung ke Merak yang
di cari malah Seblak [makanan sunda]).
Dipantai saya dikubur dalam pasir oleh Midun
dan Kodok. Terus di sampingnya di tulis “I’m died without you”. Itu untuk pacal
saya (pacal saya ga bisa ngomong r). karena dia ga jadi ikut lantaran ga
dibolehin sama mamah nya. Dan sebagai penghibur dia mau meminjamkan sleeping
bag nya (dia fikir rumah si Kodok tenda evakuasi).
Sore hari kami melakukan hal yang sama
(go to the beach). Tapi kali ini untuk makan. Midun yang awalnya pengen seblak
beralih menjadi bakso. Oh iya ada tetehnya si Kodok yang ikutan. Jadi kita
berempat. Pas mau bayar ternyata kita ditraktir sama tetehnya Kodok (makasi
teteh udah di traktir).
Dirumah Kodok, Saya dan Midun begitu di
jamu dengan sebaik-baiknya pelayanan. Ibunya ( biasa di panggil Mimi) memasak
banyak dan enak untuk kami (udang pedes manis). Dan setiap saat selalu menawari
Saya dan Midun untuk makan (belum berenti nawarin ampe tawaranya diturutin).
Alhasil Saya dan Midun selalu merasa kenyang dan bertambah berat badan (ayo
liat badan si Kodok).
Karena lelah Saya dan Midun tertidur
setelah makan (karena kenyang lebih tepatnya). Diwaktu tidur Saya merasa ada
yang gerasa gerusu. Ternyata eh ternyata Sikodok sedang memfoto diri saya yang
sedang tidur dengan gaya super exsotis. Saya terbangun dan berganti gaya rian
d’masiv.
Akhirnya tibalah saat kami untuk pulang. Sewaktu
dibus bapak nya Kodok memberikan ongkos pulang kepada kami bertiga
(Alhamdulillah ngirit lagi). Dan perjalanan pulang berjalan dengan lancar sehat
serta afiat. Kamipun sampai di kosan.
Demikianlah cerita ngebolang (tanpa
mengeluarkan ongkos) kali ini. Tanpa berfikir bahwa besok adalah hari pertama
UAS. Kami tetap ceria menjalani hari dan menghadapi UAS tanpa persiapan (itulah
mahasiswa super kreatif).
Akhirulkalam
wassalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh.
Komentar
Posting Komentar