midun's story 3 : makan seblak

Ada salah seorang teman midun yang biasa di panggil kodok[1] sedang berulang tahun. Dia mengundang untuk datang kerumahnya. Karena rumahnya jauh[2] ,maka midun harus menginap. Mereka pergi bertiga[3] dengan menumpang mobil ayah nya kodok[4].
Sesampainya di lokasi mereka langsung menuju pantai. Lokasi rumah kodok emang deket pantai. Maka mereka bertiga langsung bergegas menuju pantai. Tapi sebelum sampai pantai mereka bertemu dengan orang gila. Mereka kalap dan bersembunyi di salah satu rumah penduduk setempat. Untung saja yang punya rumah baik[5].
Kelar bermain di pantai berutpun mulai memanggil untuk diisi makanan. Lantas mereka bertiga memesan makan. Kodok dan culis memesan pempek. Sementara midun memesan seblak[6]. Jelas kodok dan culis menoyor kepala midun. “Mana ada seblak di merak” kata kodok. “ pempek aja ada masa seblak ga ada” balas midun.
Setelah berdebat hal yang agak kurang penting itu akhirnya midun memutuskan untuk memesan bakso saja[7]. Mereka makan dan berselanjutnya bersiap pulang.
Mereka bertiga sadar bahwa besok akan ada UAS. Namun mereka tetap berlibur dengan ceria.
Namun saking cerianya, keesokan hari midun yang masih cape salah sms ke nomer ketua pemanis dengan “sayang, udah bangun belum”. Ketua pemanis lantas jadi galau dan langsung membuat puisi. Midun hanya tertawa-tawa dan minta agar hal ini jangan sampai ke telinga singa[8].



[1] Nama asli ifa
[2] Di merak
[3] Satu lagi culis yang mirip manohara
[4] Lumayan irit ongkos
[5] Lebih tepatnya ganteng
[6] Sundanis food
[7] Haduh kenapa ga dari tadi
[8] Udah diceritain di cerita sebelumnya tentang singa

Komentar