NGEBOLANG
KE KAWAH PUTIH
Karena tidak ada kendaraan pribadi, maka saya bersama Ifa pergi dengan kendaraan umum (Angkot). Ya namanya juga ngebolang, plus pengen ngerasain gimana rasanya bolak-balik Buah Batu- Ciwidey dengan kendaraan umum. Seperti yang sering di lakukan Wendi dan Apep yang rumahnya di Ciwidey dan kampus nya di Buah Batu. Berangkat jam 07.10 Dari Buah Batu saya naik angkot ke terminal Leuwi Panjang dan bayar Rp.2500. sampai Leuwi Panjang naik angkot ke Ciwidey bayar Rp.7000, berangkat jam 08.00. Diperjalanan cukup membosankan , karena macet dan udara yang panas. Lalu sampailah kami di terminal Ciwidey jam 09.00. Menurut informasi yang kami dapatkan dari Apep, bahwa jika sudah sampai di terminal Ciwidey untuk melanjutkan perjalanan ke kawah putih naik angkot yang warna kuning. Tapi yang kami lihat, kebanyakan angkot warna kuning.(haduch). Untung saja ada orang yang menunjukan angkot tujuan kawah putih.
Lama
kami menunggu diangkot.awalnya hanya berdua dengan Ifa. Lalu masuk sepasang
muda mudi, tak lama kemudian masuk lagi pasangan muda mudi lain. melihat hal
seperti ini, saya jadi ingat pacar saya (ups). Ya agak miris dikala kita punya
pacar namun untuk hal menyenangkan seperti ini tidak kita lewati bersamanya.
Tapi ya sudah lah. Teman, jauh lebih baik.
Akhirnya,
kami tiba juga di lokasi, kawah putih. Subhanallah sekali tempat ini. Luar
biasa indah. Sungguh suatu kebesaran allah SWT. Disana saya banyak bertemu
orang Malaysia. Rasanya pengen saya ajak ngobrol, tapi malu. Dikawah putih kami
harus pake masker, ga pake juga ga apa-apa sih sebenarnya. Asal kuat aja nahan bau
blerang.
Disana
banyak sekali orang yang berpasangan. Kembali saya ingat pacar
saya.(huhuhu).setelah berlama-lama(eh, ga lama deng, Cuma satu jam loh).
Akhirnya kami lapar dan memutuskan untuk pulang. Kami telah siap untuk naik
ontang –anting lagi, namun ternyata sensasinya sungguh berbeda. Tidak seseru
waktu berangkat.
Sebetulnya
kami ingin ke rumah Apep. Karena menurut kabar yang beredar adiknya ape lagi
nikahan. Dan waktu berangkat saya liat lorong rumah Apep ada janur kuning. Kalo
benar begitu, kami bisa mampir (numpang makan sih sebenarnya). Namun ternyata
adik Apep nikahan bulan Mei. Jadi kami tidak jadi makan gratis (ups).Kami makan
di tempat yang jual nasi karena ifa belum makan nasi. Dia pesan nasi pake
jengkol dan tempe. Saya pesan mie rebus pake telor. Berharap akan lebih murah,
tapi ternyata harga pesanan saya Rp.10.000. dan pesanan Ifa hanya Rp.8000.
seusai makan kami pulang . dari terminal Ciwidey ke Leuwi Panjang sungguh
menyesakkan. Karena kami harus duduk berdesakan. (oh god). Singkat cerita, saya
sampai dikosan dan tidur.
Untuk ngebolang kali ini, kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT. Karena akhirnya kami merasakan bagaimana rasanya jadi Apep dan Wendy yang sering bolak-balik Buah Batu-Ciwidey. juga terimakasih kepada kedua orang tua kami karena telah turut mendo’akan agar perjalanan kami selamat sampai tujuan. Dan special thank’s untuk Wendi karena telah banyak membantu dalam perjalanan ini.
Untuk ngebolang kali ini, kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT. Karena akhirnya kami merasakan bagaimana rasanya jadi Apep dan Wendy yang sering bolak-balik Buah Batu-Ciwidey. juga terimakasih kepada kedua orang tua kami karena telah turut mendo’akan agar perjalanan kami selamat sampai tujuan. Dan special thank’s untuk Wendi karena telah banyak membantu dalam perjalanan ini.
Yang saya bisa ambil pelajaran dari ngebolang kali ini adalah, bagaimana proses perjalanan menuju tempat tujuan itu dibutuhkan perjuangan yang extra. Ketika kita sampai ditempat tujuan yang kita rasakan memang kenikmatan yang sungguh luar biasa. Namun hal itu tidak akan bertahan lama. Maka dari itu banyak-banyak lah kita mengucap syukur.
Demikianlah perjalanan ngebolang saya kali ini, saya nurlailis melaporkan.
(huuhu,uang
saya tinggal Rp.12.000. puasa deh hari ini).
Komentar
Posting Komentar