Jadi Ga Takut Mati

Aku pernah bilang kan aku takut mati karena takut sendirian dan takut gelap. karena seinget aku dari kecil kita belajar agama gambaran tentang kematian tu selalu hal yang menyeramkan. azab-azab, kuburan yang entah ada apa dan hal-hal yang mengerikan lainnya.

kemudian aku tau soe hok gie yang mengatakan bahwa nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan, atau dilahirkan tapi mati muda, sedang nasib tersial adalah berumur tua.

dari situ aku jadi pengen mati muda. aku aja diusia segini, 26 tahun, kadang kayak ga sanggup lagi gitu buat menghadapi permasalahan dunia. meskipun aku ga menghadapinya secara langsung.

kayak misalnya aku kasian sama ikan dilaut karena makan plastik, aku kasian sama hutan yang dibabat habis, masyarakat adat yang kehilangan hutan, binatang-binatang yang dibunuh kayak gajah, harimau, orang utan dan lainnya, aku sebel bumi makin panas, tapi sekaligus makin banjir.

aku coba buat bawa kantong belanja sendiri biar mengurangi sampah plastik, aku coba beli sedotan stainles yang bisa dipake berkali-kali, aku coba buat ga buang sampah sembarangan. tapi rasanya hanya aku yang melakukan. meskipun aku tau ada orang lain juga yang melakukan tapi orang-orang sekitar aku aja banyak yang ga peduli hal itu.

belum lagi 2020 ada pandemi corona, aku rajin pake masker, aku rajin cuci tangan, aku berusaha jaga jarak. tapi itu cuma aku. orang sekitar aku ngga. kan sial.

aku ga punya power untuk buat mereka lakuin apa yang seharusnya. ya gimana donk aku cuma bisa kesel dalam pikiran aku.

jadi permasalahan itu yang bikin aku pengen deh mati muda. 

karena temen aku positif covid pikiran aku jadi kemana-mana. gimana yah kalo aku positif terus aku mati. jadilah aku mencari tau tentang kematian dan aku pilih penjelasan dari abi quraish shihab. 

beliau menjelaskan kalo kematian itu tidak seperti yang selama ini digambarkan sebagai hal yang menakutkan. justru sebenarnya kematian adalah salah satu nikmat.

jadi aku pernah denger tentang nabi idris yang menggambarkan kematian seperti kambing yang dikuliti terus disiram air jeruk, ih kan sakit banget. nah kata beliau itu tergantung pada amalan kita. kalau baik justru kita akan mati seperti dielus-elus supaya tidur.

ibaratnya amal kita tu sebagai obat bius nya supaya mati tidak terasa sakit. kematian kan datangnya tidak tentu kapan. maka kita sebaiknya senantiasa berada dijalan allah.

terus kemana sih kita setelah mati, selama ini kan aku kira ada di alam kubur itu ya dalam kuburan. beliau jelasin orang yang udah mati ada di alam barzah. kuburan itu untuk orang hidup, supaya mereka mengingat mati.

alam barzah itu diibaratkan seperti tempat pembaringan atau tempat menunggu datangnya hari kiamat, disana kita diperlihatkan gambaran surga dan neraka sesuai amalan kita. itu sudah merupakan suatu nikmat dan siksa dari allah.

nah amalan orang yang sudah meninggal itu masih akan terus ada kalau yang di dunia masih mengirim doa. kemudian, perhitungan waktu di alam barzah itu berbeda dengan waktu di dunia.

orang yang sudah meninggal juga masih bisa berkomunikasi melalui mimpi, dan masih bisa melihat keadaan keluarganya di dunia. makanya kita yang masih hidup jangan bikin malu, jaga nama baik orang yang sudah meninggal itu.

jadi gitu genk penggambaran tentang kematian dari abi quraish shihab.

kalo aku keliru minta dikoreksi dan dimaklumi.

ya mulai sekarang rajin-rajin banyakin bekal buat akhirat. perjalanan masih jauh soalnya. jadi butuh banyak bekal.

Komentar