Ga Masalah Gagal Beasiswa, Lagi...



Setelah sok menyibukkan diri, setelah proses mengikhlaskan yang panjang, dan setelah melalui banyak penundaan untuk menuliskan ini, akhirnya berani juga meluapkan apa yang terjadi di akhir bulan Januari 2019.

Ini bukan cerita yang membahagiakan bahkan sejak dari judul. Ini cerita kegagalan aku buat dapetin beasiswa CCIP. Apa itu CCIP?


Community College Initiative Program (CCIP) adalah program beasiswa non degree dimana kita bisa kuliah satu tahun di USA dan dibiayai oleh pemerintah USA. Beasiswa ini menyasar pada lulusan SMA dan lulusan S1 namun mereka cross major saat sudah bekerja. Tujuannya untuk membantu para professesional untuk meningkatkan skill dalam bekerja. Tapi bukan hanya itu, tentu kemampuan dalam bahasa inggris dan kepemimpinan pun juga akan terasah. Beberapa bidang study yang ada di CCIP ini seperti  Pertanian, Teknik Terapan, Manajemen dan Administrasi Bisnis, Pendidikan Anak Usia Dini, Teknologi Informasi, Media, Keamanan Publik, Manajemen Pariwisata dan Perhotelan.

Ini adalah kegagalan yang ke tiga kali. Huwow. Dan aku masih mau mencobanya lagi tahun depan.

Kenapa pengen banget sama beasiswa ini karena memang punya cita-cita dari kecil buat ngerasain belajar dan tinggal lama di luar negeri itu seperti apa. Ditambah lagi aku ga punya keinginan untuk S2 tapi maunya meningkatkan kemampuan dibidang pekerjaan yang aku jalani sekarang yaitu sebagai jurnalis di salah satu media di Jambi.

Menurutku beasiswa ini simple tapi unpredictable. Hanya ada dua tahapan untuk bisa dinyatakan lolos beasiswa. Pertama mengisi essay dan mengumpulkan berkas, kedua interview dan tes toefl. Selanjutnya adalah tes kesehatan. Tapi berdasarkan cerita-cerita yang aku dengar meskipun sudah dinyatakan lolos tahap interview, ada kemungkinan juga ga bisa berangkat karena satu dan lain hal.

Tapi meskipun simple nyatanya aku butuh tiga kali percobaan untuk bisa melaju ke tahap interview. Pertama kali ikutan di 2016, ga lolos. Kedua di 2017, masih ga lolos. Dan ketiga di 2018. Aku pasrah aja dan tiba-tiba ditelpon pihak aminef buat segera konfirmasi kehadiran buat tes toefl dan interview.

Menurutku essay di 2018 ini lebih susah dari essay dua tahun sebelumnya. Pertanyanya lebih detail karena satu pertanyaan melahirkan pertanyaan-pertanyaan baru. Aku ngerasa stuck dan asal jawab. Tapi ternyata dipanggil interview juga.

Jadi berdasarkan kabar yang aku dapet yang lolos ke tahap tes toefl dan interview ini ada sekitar 50 orang dari berbagai daerah di Indoensia. Jadwal tes nya ga barengan, jadi dibagi-bagi gitu dihari yang berbeda. Sehingga ga bisa ketemu semua yang lolos di tahap ini. Ternyata aku sendirian dari Jambi. ada juga sih daerah lain yang sendirian.

Ada dua hari tes, aku kebagian tes toefl di hari pertama di tanggal 28 Januari dan interview di 29 Januari 2019.

Semua biaya dibayarin pihak AMINEF. Mulai dari tiket pesawat PP Jambi-Jakarta, penginapan, dan nantinya ada uang saku juga. Tapi jangan terlena yah, tetap fokus pada tujuan.

Interview itu waktunya beda-beda. Kalau aku sekitar 15 menit. Ada yang sampai 30 menit. Pertanyaanya ga jauh dari essay.

Ini pertama kalinya aku interview buat beasiswa karena selama ini cuma sebatas apply aja dan ga ada yang pernah berhasil sampai sejauh ini. 

Rasanya luar biasa deg degan karena ada lima interviewer yang terdiri dari tiga native speaker dan dua orang Indonesia.

Aku ngerasa ngomong ga lancar, patah-patah aku jelasin semuanya, dan aku lupa jabat tangan pas akhir sesi. Astaga. Deg degannya luar biasa.

Setelah itu kita pulang ke daerah masing-masing. Dua minggu kemudian di grup wa udah ada yang dapet email lanjutan. Jumlahnya ada sekitar 26 orang kayaknya dari 50 orang. Jumlah yang lolos CCIP ini ga pernah pasti soalnya jadi kita ga bisa memprediksi.

Yah jadi aku ga ada kabar lanjutan dan akupun sadar diri karena kemampuan aku yang belum memadai. Semoga akunya selalu punya keinginan untuk mencoba lagi dan lagi.

Ga masalah gagal beasiswa, lagi. Masih muda ini kan. Haha.

Kalo kalian mendaftar di CCIP 2019 nanti, semoga kita ketemu ya.



Komentar