Dan Cianjur selalu jadi tempat yang memiliki cuaca dingin
lagi sejuk. Membuat orang-orang berdarah Sumatera akan selalu mengenakan jaket
selayaknya musim dingin di Korea Selatan.
Dan aku sedang berada di Cianjur untuk kesekian kalinya. Kembali
teringat saat pertama kali menginjakan kaki di Cianjur. Bertemu, berjabat
tangan dengan pak Jaelani, ialah bapak dari temanku Nia. Diperjalanan dia
bertanya “dingin ga”. Ya jelas ku jawab dengan anggukan sambil gemeter.
Sebelum sampai Cianjurpun aku dibawanya menyasar terlebih
dahulu. Usiaku masih 17 saat itu. Masih belia, masih jadi gadis yang polos nan
rupawan namun berakhlak baik serta mulia walau kadang rada saklek. Nia yang ga
bisa nyebrang ini minta ditemani pulang ke Cianjur dari Bandung oleh sebab kami
waktu itu berkuliah di Bandung tepatnya di Jalan Buah Batu nomor 212.
Sampailah aku disana, ditempat tinggalnya, villa orchid
garden. Menyenangkan berada disana karena tanpa kemana-manapun sebenarnya
pemandangan sekitar sudah membikin betah.
Kenapa judul tulisan ini tentang keluarga kucing, ya
karena Nia dan sekeluarga adalah penggemar kucing (penyembah kucing). Mungkin ada
sekitar lebih dari tiga kucing yang ada di rumahnya kala itu. Mulai dari yang
kecil hingga yang besar. Saking fanatiknya keluarga ini selalu menyempatkan
diri berbincang dengan kucing. Dan topik yang paling bisa bikin mereka ngobrol
adalah kucing.
Pernah waktu itu aku dan lala berencana naik gunung dan
harus singgah dulu di rumah nia. Ada kucing masuk rumah ngeong, ngeong, eh
dijawab sama mamahnya walalikumsalam. Aku dan lala cuma bisa bengong.
Kemarin aku ke cianjur lagi untuk menghadiri
pernikahannya. Dan keluarga ini tidak banyak berubah, tetap jadi penyembah
kucing. Salah satu alasan kenapa dia menikah adalah karena suaminya juga suka
kucing.
Dia punya adik yang biasa dipanggil dedek. Aku sempat
bertanya kenapa pilih kucing bukan kelinci. Dia jawab karena kelinci ga bisa
diajak ngomong. Beberapa bahasa kucing dia contohkan berikut artinya. Dan yang
ada dipendengaranku hanya ngeong ngeong ngeong.
Dedek ini juga aneh sih. Dia ga suka sekolah karena ga
suka ketemu orang banyak. Dia pilih SMK jurusan farmasi. Ketika aku tanya
alasannya dia jawab karena SMK itu masih baru dan masih belum banyak muridnya. Dan
dia ga ada minat sama sekali terhadap jurusan yang dia pilih.
Aku juga suka iseng nanya “dek punya temen ga sih” dia
jawab “ ya allah” seolah ga percaya dengan pertanyaan yang diajukan.
Tapi dia punya bakat terpendam yaitu jadi dancer. Beberapa
orang yang aku amati kurang lebih sama kayak dedek. Tipekal orang introvert,
penyuka kucing, suka ngedance dan bercita-cita jadi member JKT 48. OMG. Kecuali
aku, introvert yang ga suka kucing.
Pernah ada kejadian, saat aku menginap dirumahnya, pas
ada tamu di depan. Aku yang posisinya lagi di kamar depan menutup pintu karena
emang ga kenal sama tamunya. Dedek ini posisinya lagi diluar. Dia lewat jendela
dong untuk masuk ke kamar. Jendela yang secara kasat mata ga bisa dilewati olah
manusia dan ternyata dia bisa melewati jendela bercelah mungil seperti kucing.
Semoga keluarga kucing ini selalu diberikan rezeki untuk
menebarkan kebaikan pada kucing-kucing yang tertindas. Aamiin.
Komentar
Posting Komentar