Bicara Depresi

Beberapa waktu lalu ada seorang idol kpop yang meninggal dunia akibat depresi. Meski aku ga kenal, ga tau bahkan. Liat beritanya, videonya, surat terakhirnya, aku ngerasa sedih juga.

"Aku hancur dari dalam" katanya.
Betapa seseorang yang memiliki segalanya, uang, kepopuleran, kasih sayang dari para fans dan temannya, dia tetap merasa depresi.

Hitungan tahun mungkin bisa dia ungkapin lewat lagu dan tulisan. Tapi betapapun itu ga akan bertahan lama karena ketika kembali ke kamar, sesaat sebelum tidur, adalah saat-saat paling kesepian dari seseorang.

Aku pernah depresi. Iya aku. Orang yang mungkin tampak baik-baik saja diluar, terlihat tidak terlalu peduli dengan banyak hal, selalu apatis terhadap apapun, juga pernah merasa depresi.

Tepatnya saat aku abis putus. Huhuhu. Sekitar dua tahun lalu lah ya. Aku putus disaat sedang tugas akhir. You know guys, tugas akhir adalah masa dimana seorang mahasiswa lagi rapuh-rapuhnya, butuh banyak dukungan, butuh banyak perkataan "semua akan terlewati". Tapi ternyata disaat itu aku harus merasa patah hati. Double banget kan galaunya.

Jangan tanya seberapa deperesi saat itu. Pengen rasanya ga mau ngerjain skripsi, ngebiarin semuanya karna apapun yang aku lakuin kayak udah ga ada gunanya. Tapi aku lupa aku punya orang tua, aku masih punya orang yang harus aku bahagiain.

Terseok-seok aku nyelesain semuanya tanpa dukungan siapapun. Kecuali orang tua yang emang menyokong segala Keuangan. Hahaha

Akhirnya aku kelar juga kuliah. Melewati masa-masa berat ngerjain skripsi dengan begitu tangguh tapi dalam hati rapuh. Pencitraan adalah segalanya.

Yang perlu aku lakuin saat itu mendekatkan diri pada teman yang dulu pernah deket sama aku. Huh semenjak punya pacar emang jadi berjarak dengan teman-teman. Pas putus aku malah mencari mereka. Dasar ga tau diri.

Aku juga jadi lebih banyak berdoa dari biasanya. Itu membuat aku merasa tenang.

Well setiap orang pernah merasa depresi, pernah merasa sendiri, pernah merasa tidak berguna. Buatku ada yang benar-benar tidak pernah meninggalkan dan mengecewakan kita yaitu Allah dan orang tua.

Dan ternyata galau pas putus itu ga ada apa-apanya dengan galau ga ada kerjaan setelah lulus kuliah. Huhuhu

All is well. Semua akan baik pada waktunya.

Komentar