Aih,
begini ya rasanya gaji pertama. Ga nyangka aku bakal dapet segini. Ih banyak
deh pokoknya untuk ukuran anak magang yang belum bisa menghasilkan apa-apa buat
perusahaan. Plus belum genap satu bulan bergabung di perusahaan ini. kece
banget dah ini media. Thanks god, I love my job.
Ada
satu kebiasaan unik di wilayah redaksi. Kalo malem mereka suka beli gorengan
dan dimakan bareng-bareng. Ntah itu udunan atau uang pribadi. Secara bentuk
emang sih bisa beli sendiri tapi secara kebersamaan, ga ada yang bisa ngalahin.
Cara pengambilannya itu loh, kayak kaum bar-bar. Gorengan sebungkus diserbu tim
redaksi satu lantai. Walah, heboh banget dah pokoknya. Setelahnya mereka hening
kembali melanjutkan aktivitas seperti biasannya.
Pas
saat hari gajian, kami anak magang diminta untuk beli sesuatu. Ya it’s ok lah
kan mereka juga suka beliin kami gorengan. Pas di mamang roti bakar Yana cerita
kalo dirinya pernah kerja di tempat roti bakar. Setelahnya dia bantuin
mamangnya sampe kelar. Jujur, ni anak emang penuh kejutan buat aku. Bentuknya aja
yang kayak cewek lemah, manja, ditendang melanting, tapi kenyataanya dia punya
jiwa yang setrong. Mungkin dia sering ketawa tapi dia juga kadang suka
menangis. Eh malah ngomongin ni anak.
Terus,
aku bertanya-tanya kapan yah pelatihan ini berakhir dan bisa liputan beneran. Ternyata
pertanyaanku terjawab sudah. Dua hari setelah gajian kami diberi materi video. Bagaimana
mengambil video menggunakan hp. Jujur aku seneng banget hoby videography ku
akhirnya bisa tersalurkan. Mudah-mudahan begitu.
Lalu
sesaat kemudia aku ingat seseorang. Seseorang yang pernah mengajariku banyak
hal, termasuk jurnalistik. Aku menceritakan mimpiku untuk jadi seorang
jurnalis. Dan dia adalah orang yang membantuku mewujudkannya. Mulai dari ikutan
citizen journalist, jadi reporter, cameraman dan lain-lainnya. Aih, kamu harus
tau aku yang sekarang adalah berkat dirinya dimasa laluku. Terima kasih yah. Semoga
kamu bahagia.
Dan
tibalah hari liputan yang sesungguhnya. Aku dan teman-teman menjadi wartawan
kota. Liputan pertamaku adalah tentang pdam. Berita yang pernah dibahas Bang
Fadli sebelumnya. Awalnya aku ngerasa fine-fine aja dengan apa yang aku tulis. Sampe
kemudian ketemu bang fadli di kantor.
“lis
kamu nulis berita aku”
“iya
dua paragraph terakhir aja”
“sama
banget loh”
Setelahnya
adalah pembelaanku yang sesungguhnya. Benar-benar aku tidak bermaksud untuk
mengambil tulisannya. Aku nya saja yang tidak mempu mengolah kata dengan baik. Karena
memang jawaban dari narasumber persis sama dengan yang pernah ditanyakan Bang Fadli.
Ah bang, aku ga enak banget ini. besok-besok aku akan lebih cerdas deh.
Kau
tau kode ku untuk tulisan cetak nanti apa, CUL. C untuk calon dan UL adalah dua
huruf dari nama panggilanku. Aku suka, hahaha.
Aku
sangat menghargai setiap proses yang pernah aku lalui. Belajar di kelas,
berlatih di lapangan. Malam ini, hari pertama liputan, aku kangen suasana
belajar bersama teman-temanku. Meskipun mereka aneh tapi mereka lucu, dan mereka
teman-temanku. Kalau kamu tidak setuju silahkan adukan ke KPK atau Ombudsman. Wkwkwk
Semoga
kita selalu kuat. Sekuat cinta dan pemahaman. Dari kami anak magang.
Komentar
Posting Komentar