Aku
nulis ini sambil ngantuk. Sambil liatin mega makan sahur pake omlete telor tapi
disemutin. Tapi dia lahap aja makanya karna barusan ditambahin bon cabe.
Aku
baru aja selesai baca novel Milea Suara Dari Dilan yang baru aku terima paket
nya sekitar jam Sembilan malam. Sekitaran jam sepuluh aku mulai bacanya sampe
sekarang jam tiga subuh.
Ngantuk
tapi banyak sekali pikiran yang harus dituliskan. Setelah membaca novel Milea tentunya.
Takutnya kalo aku tidur aku lupa pas bangun mau nulis apa nanti. Makanya sekarang
aja nulisnya.
Mungkin
aku mau flashback ke novel Dilan yang pertama. Ini pandanganku tentang novel
yang paling aku favoritkan saat ini. Waktu itu aku baca novel Dilan sekitar
tahun 2014. Waktu itu aku masih punya pacar tapi aku tetap suka sama dilan.
Biarin pacar akunya waktu itu ga marah. Baru kali itu aku baca novel efek nya
sampe seminggu aku berasa hidup dalam novel itu. Kerasa banget apalagi waktu
itu emang masih di Bandung. Jadi tau banget sama lokasi-lokasi yang disebutin
dalam novel.
Ada
temen aku namanya Dude yang pinjem novel Dilan. Aku bilang jangan suka sama Dilan
ya Dud. Setelah dia baca dia bilang kalo itu pertama kalinya dia kelar baca
sebuah novel dalam waktu enam jam. Aku Tanya “kamu jadi suka Dilan ga?”. Dude
jawab “ngga aku sukanya sama bunda”. Dude penggemar Pidi Baiq. Dia koleksi
semua lagu The Panas Dalam. Dia juga bilang kalo Pidi Baiq yang mengubah dia
jadi kayak sekarang. Dude yang sekarang adalah Dude yang datar dan bodor
(lucu).
Waktu
Dilan yang kedua keluar aku langsung beli novelnya dihari pertama keluar di toko
buku. Aku beli pake baju Dilan tahun 1990 yang aku beli dari Om Deni manusia
ikan. Aku sempet foto dan aku kirim ke twitter Pidi Baiq yang biasa aku panggil
ayah. Semua orang juga panggil gitu, bukan Cuma aku aja. Seneng sih karna di
bales sama dia.
Tahun
2015, novel Dilan yang kedua launching. Aku sudah putus waktu itu. Dan isi dari
dilan #2 memang menceritakan tentang putusnya hubungan Dilan dan Milea. Aku
ngerasa punya motivasi. Banyak sekali quotes yang aku suka dari novel dilan #2.
Seperti berikut ini:
Gak
apa-apa gak pacaran sama kamu juga. Asal kamunya tetap ada di bumi. Udah cukup,
udah bikin aku seneng. #Dilan2
Hai,
Dilan, saat itu, ketika aku bertanya-tanya tentang kamu, apakah kamu juga
bertanya-tanya tentang aku? #Dilan2
Di
saat aku sedang merasa rindu, apakah kamu juga merasakan hal yang sama,
meskipun kamu sudah senang dengan kehidupan barumu? #Dilan2
Sekarang
aku mungkin bukan aku yang dulu, waktu membawa aku pergi, tetapi perasan tetap
sama, bersifat menjalar, hingga ke depan! #Dilan2
Aku
mencintaimu, biarlah ini urusanku, bagaimana engkau kepadaku, terserah, itu
urusanmu! #Dilan2
Dilan,
terimakasih, kau pernah mau kepadaku. Dan kini, biarkan aku, kalau selalu ingin
tau kabarmu! #Dilan2
Aku
rindu! Kau harus tau itu selalu. #Dilan2
Selain
quotes ada juga lagu judulnya voor dilan. Waktu itu aku ga sanggup denger
lagunya. Aku nangis kalo dengerin lagunya. Sekarang ga tau sih masih ga sanggup
denger apa gimana.
Dari
cerita dilan dan milea aku sadar kalo hubungan terbaikpun akan berakhir pada
waktunya.
Waktu
itu, ada acara semacam bedah buku dilan#2 gitu. Aku ingat itu bulan puasa. Jadi
sekalian ngabuburit sambil bedah buku dilan#2. Yang dateng rame, kirain bakal
ada Dilan dan Milea juga yang dateng. Ternyata gambarnya doang. Ga papa aku
foto sama gambarnya Dilan aja udah seneng banget. Pas bedah buku itu kayak
ngoreksi kesalahan bareng pada penulisan dan tahun kalo ga salah. Jadi aku
harus bawa pulpen kayak mau ujian gitu suasananya. Ayah cerita kalo bakal ada
empat buku untuk cerita tentang Dilan ini. Buku yang keempat adalah suara dari Niken.
Orang yang Milea anggap pacarnya Dilan pas di pemakaman ayah Dilan. Pas aku
baca sekarang ternyata itu namanya jadi Risa. Waktu itu masih asal sebut aja
kali yah. Tapi nyatanya ada Cika yang jadi pacarnya Dilan.
Sebelum
dateng ke acara itu ayah ngasih tau kalo yang mau minta tanda tangan harus pake
matrai. Ya udah aku beli dua untuk buku Dilan pertama dan kedua. Sekalian aku
minta tanda tangan buku Pidi Baiq lainya yang baru aku beli di acara itu.
“namanya
siapa” kata ayah.
“ulies”.
Kata aku.
Lalu
kemudian ayah nulis di buku “voor alice”. “kamu kalo ke belanda nanti jadi
alice namanya”.
“oh
iyah”.
Sekarang
aku punya tujuan untuk lanjut kuliah di Belanda. Selain karna aku suka orange
itu juga karena aku ingin membuktikan apakah orang belanda akan panggil aku
ulies atau alice.
Terus
aku minta tanda tangan juga di baju Dilan yang aku beli. Aku liat secara live
kalo ayah tanda tangan bisa pake tangan kanan dan kiri, aku liat secara live
kalo ayah bisa tanda tangan kebalik gitu dari kiri ke kanan kayak nulis arab
tapi tetep kecaba kalo yang di tulis adalah Pidi Baiq.
Beberapa
minggu kemudian aku dateng lagi untuk minta tanda tangan ke salah satu bukunya
yang akan aku hadiahkah pada seorang teman. Waktu itu pas magrib, jadi aku
sholat dulu. Eh pas sholat ternyata di imamin sama ayah yang mengaku imam besar
the panas dalam tapi jadi makmum pas sholat jum’at.
Setahun
berikutnya aku udah ga tinggal di Bandung lagi. Tapi tetep suka kangen ke Bandung.
Karna aku setuju sama ayah yang quotes nya di tulis di salah satu jalanan di Bandung.
“dan Bandung bagiku bukan Cuma sekedar letak geografis. Lebih dari itu
melibatkan perasaan yang bersamaku ketika sunyi.”
Pas
tau suara Dilan udah bisa PO aku langsung cari tau dan langsung beli. Beruntung
aku bisa dapet edisi tanda tangan plus cd lagunya. Aku pesen bukunya pas hari
terakhir PO itu di tutup. Pas 31 agustus 2016 malem, buku itu sampe di tangan
aku. Aku kalap dan pengen menghabiskan satu buku malam itu juga. Untungnya aku
berhasil biarpun ngantuk bacanya karna kelar jam tiga subuh.
Dari
buku Milea Suara Dari Dilan aku jadi tau apa yang sebenarnya terjadi pada
hubungan Dilan dan Milea. Di buku kedua khususnya aku ngerasain banget apa yang
Milea rasain pas abis putus sama Dilan. Beratanya-tanya dalam hati apakah saat Milea
rindu, Dilan juga rindu. Itu semua kejawab di buku suara Dilan. Lebih dari
rindu, Dilan selalu inget sama Milea seperti halnya Milea yang selalu inget Dilan.
Disetiap perjalanan hidup Dilan, dia selalu ingin menceritakan semuanya pada Milea,
namun Milea sudah menjadi milik orang lain fikirnya. ada mis komunikasi antara
mereka berdua. Kata Remi di buku itu emang udah kodratnya cowok itu gengsian
dan emang udah kodratnya cewek itu menunggu.
Setidaknya
aku yang dulu menganggap mengapa Dilan begitu tega pada Milea terjawab sudah. Dilan
ga seperti apa yang Milea pikir waktu itu.
Tapi
emang manusia itu ga perlu harus tau saat itu juga. Mungkin kisah ini memberi
bukti bahwa bisarkan waktu yang menjawab. Bahwa memang ada jalan tuhan yang
lebih baik dari kemauan manusia. Dan memang selalu ada tempat di hati untuk
orang yang pernah singgah sesaat namun memberi dampak besar pada kehidupan. Walaupun
tempat itu adalah bagian teramat kecil di sudut hati.
Selain
quotes ada banyak puisi di buku suara dilan ini.
Hai
Kamu memiliki semuanya
Seorang gadis di hujan September
Tetap cantik meskipun bersin!
Tapi harus kamu yang mau ke
aku
Seorang lelaki bergerak di
atas tanah
Otaknya lebih besar dari
simpanse
Semua milikmu untuk siapa,
nona?
Untuk dia yang bisa membuat
kamu senang
Karena dia yang aku maksud
adalah aku
Jadi mari kerja sama
Untuk sebuah rencana asmara
#suaradilan
Aku
percaya, orang yang paling egois sebenarnya adalah orang yang paling merasa
tidak aman di dunia. Menyembunyikan emosi hanya untuk terlihat seperti
baik-baik saja, padahal sesungguhnya menyimpan berjuta pikiran di kepalanya dan
begitulah aku saat itu. #suaradilan
Di
manapun kampusmu, itu adalah kampusmu, tetap yang terbaik, orang-orang harus
tahu, semuanya adalah romantisme, sisanya adalah perjuangan. #suaradilan
Bukan
nama kampusnya yag harus dijunjung tetapi ilmu pengetahuanya yang harus
disebarkan. Ini menjadi bukan tentang apa yang kau miliki, tetapi tentang apa
yang kau lakukan, di mana pun kau berada! #suaradilan
Jadilah
diri sediri. Masa lalu adalah masa lalu, tak usah dihindari atau kau tolak. Masa
lalu akan menjadi penasihat yang baik. Tidak ada gunanya kau sesali. Biarlah hadir
sebagai aliran yang membawamu pergi ketujuan yang lebih baik.#suaradilan
Terimalah
kenyataan, dan terus hidup dengan melakukan apa yang benar dan menyenangkan. Percayalah,
dalam perasaan cinta dan kasih sayang semuanya akan menjadi adil, semuanya akan
menajdi indah. Berbeda hasilnya dengan jika kamu benci, berbeda hasilnya dengan
jika kau dendam. #suaradilan
Dulu,
aku merasa, akan selamanya denganmu ketika ketawa bersama-sama. Dulu, aku
merasa aku akan selamanya denganmu ketika mendengar suara napasmu saat bicara
di telepon hingga larut malam. Dulu, aku merasa, aku akan selamanya denganmu
ketika aku merasa bahagia saat kepalamu kau sandarkan di bahuku bersama aneka
macam bahan-bahan asmara. Dulu, aku merasa, aku akan selamanya denganmu ketika
merasakan kesenangan bersamamu di atas motor dengan angin di rambutmu.#suaradilan
Dan
sekarang, yang tetap di dalam diriku adalah kenangan, disanalah kamu
selalu.#suara dilan
Terimakasih
pidi baiq sudah membikin karya semenakjubkan begini.
Komentar
Posting Komentar