aliando alakadarnya



“Lis mau nonton aliando ga? Aku punya tiket nya nih.” Bbm dari seorang teman bernama hilda yang biasa di panggil cuhil.
“ hah aliando? Iya deh boleh”.
Dan setelahnya aku dipenuhi pertanyaan dalam otak. Aliando? Idola remaja masa kini. Aku yang dua puluh tahun ini sudah memasuki masa remaja akhir haruskah menonton aliando itu. Kalo dilihat di poster didepan sebuah mall ternama di jambi harga tiket nya kalo reguler Rp. 150.000 kalo yang vvip Rp. 500.000. perbedaanya hanya reguler ga dapet kesempatan buat diner bareng aliando. Ntah lah gimana diner nya dengan orag sebanyak itu. Aku pun bertanya-tanya dari mana hilda mendapatkan tiket sebanyak sepuluh lembar tiket reguler dan ia bagikan dengan percuma.
Ternyata ketika kami berada di gedung tempat aliando akan mengadakan konser banyak orang-orang yang mendadak menjadi calo tiket dengan harga yang fantastis. Rp. 15.000 dari harga asli ini sungguh tidak masuk akal. Iya sih untuk ukuran artis seperti aliando yang digandrungi banyak cabe-cabean masa kini konser ini tergolong sepi. Gedung oleh raga yang disulap jadi panggung konser terlihat sepi dan hanya ramai di satu sisi saja. Jadi berdasarkan analisa ku bahwa tiket ini sengaja disebarluaskan secara Cuma-Cuma karna minat penonton yang kurang. Setelah disebarluaskan pun konser ini masih sepi.
Menurut hilda yang sudah lebih dulu hadir di gedung untuk menukarkan tiket lalu tiket nya belum buka dan dia datang lagi baru tempat penukaran tiket nya buka, ada banya anak-anak yang kira-kira mereka masih smp yang mengantri di vvip. Jadi menurutnya ini miris karena bagaimana bisa anak-anak itu mengumpulkan atau mendapatkan uang sebanyak lima ratus ribu rupiah itu. Atau kah tiket itu dibagikan percuma seperti halnya tiket reguler? Ntah lah hanya mereka yang tau. Yang jelas mereka seharusnya menghabiskan waktu libur untuk mengerjakan pr atau bermai di monopoli bukan menonton konser seperti ini. Nah soal hilda yang bolak balik itu dia harus bayar uang masuk sembilan ribu rupiah karena tiket masuk buat parkir ga bisa di pake berulang kali. Wow...
Konser dimulai pada jam tiga sore, katanya. Pada kenyataanya kami baru masuk jam setengah lima dan setengah jam setelahnya baru acara di mulai. Itupun dengan acara embel-embel baru si aliando muncul.
Alisius, sebutan untuk fans nya aliando terus berteriak memanggil-manggil aliando berharap ia segera tampil. Sampe-sampe asep yang keluar di panggung aja diteriakin. Aku dan hilda hanya tertawa-tawa melihat kelakuan yang di luar nalar itu. Hilda pun berencana membuat adegan seru saat aliando tampil nanti. Kira-kira seperti ini, dia akan naik panggung dan meminta pertanggung jawaban atas perbuatan aliando yang menghamilinya sambil usap-usap perut. Lalu ibu-ibu yang tadi menawarkan tiket ke kami pun juga akan masuk adegan sebagai ibu nya hilda. Juga pak HBA selaku gubernur jambi akan masuk sebagai orang yang dirugikan juga oleh aliando dengan mengusap-usap perutnya seperti yang hilda lakukan. Tapi sayang nya hal itu tidak di lakukan oleh hilda karena lemah melihat polisi yag berbaris di depan panggung untuk mengamankan penonton yang terlalu maju ke depan.
Saat yang di tunggu pun tiba. Aliando masuk dengan membawakan lagu demi cinta kerispatih. Lalu akupun terdiam sejenak. Bukan karena aliando nya tapi lirik yang di bawakanya. “jujur aku tak kuasa saat terakhirku genggam tangan mu...” lalu memoriku menyeruak tentang seseorang yang dulu selalu ada tapi sekarang sudah tak ada. Halah... back to story, aliando masuk dengan kostum yang bikin aku dan hilda ilfeel. Masa sih dia masuk pake sayap dan sepatu turbo (aku ga tau nama sepatunya apa). Pokoknya penampilanya bikin alisius teriak-teriak dan kami jadi hanya bisa mengekspresikan keilfeelan. Setelah satu lagu itu dia kembali. Dan kembali lagi dengan lagu melepasmu drive. (astaga kenapa lagunya aku banget yah).
Aliando kembali dengan kostum yang berbeda dan sepatu yang berbeda pula. Kami pun kembali ilfeel tapi tidak dengan alisius yang berisik itu. Aliando juga sempat memainkan drum. Oh ya band pengiring aliando itu cewek loh dan berjilbab pula. Keren deh. Aku justru tersepona dengan drumernya dan polisi nya. Eh
Jam menunjukan pukul enam dan udah mau magrib. Kami pulang setelah aliando menyanyikan lagu fix you dari cold play (tuh kan aku banget lagi). Hmm jadi kami ga tau deh akhir dari konser aliando kayak gimana. Ini adalah konser ter-nyantai yang pernah aku tonton. Tanpa berdesak-desakan, tanpa ikut nyanyi bareng, tanpa teriak-teriak, dan tanpa bayar. hahaha

Komentar