married and death



Ada dua hal yang paling menakutkan dalam hidup. Hidupku tentunya. Pertama kematian dan yang kedua pernikahan. Kematian siapapun bisa membuatku takut. Entah itu karna bencana alam, pembunuhan, dan nyawa-nyawa yang terangkat dari badanya karna takdir. Ketika kita mati, maka urusan apapun didunia selesailah sudah. Kematian tidak memperdulikan apakah cita-cita seseorang sudah tercapai atau belum. Bila sudah tiba saatnya, maka tuhan akan mengutus malaikatnya untuk menjemput.

Cita-cita, ya cita-cita. Adalah hal mengapa manusia harus tetap hidup. Adalah alasan mengapa manusia harus berjuang dalam hidupnya. Setiap orang memiliki cita-cita, setiap orang memiliki keinginan. Tapi tidak setiap orang mampu untuk mewujudkanya. Kenapa orang tidak bisa mewujudkan cita-citanya? Salah satu jawabanya karna ia sudah terlebih dulu dijemput malaikat. Alasan lainya adalah ia lebih memilih melupakan cita-citanya dan membuat cita-cita baru yang belum tentu menjadi alasanya untuk tetap hidup. Mungkin hal yang bisa membuat seseorang lupa akan cita-citanya adalah pernikahan.

Perikahan adalah sebuah janji, sebuah komitmen, sebuah ikatan untuk hidup bersama dengan salah satu menjadi pemimpinya. Dengan begitu akan ada aturan, akan ada norma, akan ada nilai kepantasan. Dapatkah seseorang tetap mengejar cita-cita nya tanpa menyalahi aturan, norma dan nilai kepantasan? Mungkin wanita banyak menjadi korban saat menikah karna harus memilih antara cinta dan cita-cita. Keduanya bisa berjalan beriringan, tapi keduanya bisa juga tidak saling mendukung. Itu bergantung, ya bergantung.

Ketika seseorang menikah, tentunya ada hal yang sebelum ia menikah tidak bisa ia lakukan lagi setelahnya. Bukan, itu bukan karna larangan pasangan, tapi norma dan nilai kepantasan yang memagarinya. Selamat menikah, selamat atas segalanya.

Komentar