ULIEST IN WONDERLAND
Di
hari minggu yang cerah ceria ini aku harus bangun pagi karena Saple mengajaku
berpetualang ke hutan. Harusnya aku tidur karna rutinitas yang menyibukan dan
menyita banyak waktu istirahat. Tapi, karna Saple yang mengajak maka aku pun
menerima ajakanya itu. Kali ini aku membuat Saple menunggu. Maaf Saple aku
ngantuk sekali, ku harap kamu bersabar menunggu keterlambatanku.
Saple
duduk manis dan tersenyum melihat kedatanganku. Saple emang orang baik. Dia
rela ga mandi karna takut membuat aku menunggu. Sedangkan aku berlama-lama
dikamar mandi karna aku harus wangi sepanjang hari. Tapi aku kira itu terlalu
berlebihan untuk saat ini karna tujuan sekarang kan ke hutan bukan ke mall.
Hutan
memang tempat yang hening dan sejuk menurut aku sendiri. Bau khas ketika masuk
ke dalam hutan aku rasakan . suara jangkrik, udara dingin, monyet berkeliaran
dengan bebasnya, dan suara apa ini? Menganggu sekali dan menakutkan. Oh my god,
lebah nakal yang membuat aku traumatic karna waktu kecil pernah dikerubungin
lebah. Satu lebah aja udah takut apalagi banyak.
Tujuan
aku dan Suple adalah air terjun yang lokasinya 5 km dari jalan masuk hutan. Baru
beberapa meter jalan aku ngerasa ada keanehan. Seolah selalu diikuti lebah ,
padahal aku ga bawa madu, ataukah lebah itu mengira aku semanis madu? Suple
mengluarkan mantra ketika lebah mendekati kami. “pait, pait, pait, pait, pait,
pait,……” dia megucapkan mantra itu hingga lebah pergi.
Lalu
sampailah aku di jalan yang mendaki. Suple mengajak aku berlomba untuk sampai
ke atas. Aku menyetujuinya dan perlombaanpun dimulai. Suple lari kencang sekali
aku tertinggal di belakang. Satu hal yang tak aku sangka adalah ada lebah yang
mendekati aku lagi. Aku takut sekali. Aku tak bisa mengucapkan mantra yang
biasa Suple ucapkan. Aku berjalan cepat dengan menutup mata dan telinga. Tapi
aku masih mendengar suara lebah itu mengelilingi kepalaku. Aku terjatuh.
Rasa-rasanya masuk ke dalam lubang yang sempit dan jatuh di tumpukan plastic.
Suara
lebah itu tidak ada lagi. Perlahan aku membuka mata. Semua tampak sama saja.
Seseorang menepuk pundakku. “ hei nak,
apa kau baik-baik saja?” seorang yang memakai topi dan berjenggot seperti
sinterclause dan berkumis menanyai aku.
Aku
kaget sekali. Rasa-rasanya aku mengenali orang ini. Tapi tentu saja dia bukan
bapakku karna bapakku tidak berjeggot panjang seperti dia.
“mari
ikut dengan ku.”
Aku
menuruti saja apa yang di katakan orang tua itu. Mula-mula melewati tempat yang
sepertinya tidak asing di hutan tadi lalu menembus semak belukar dan sampai
pada sebuah rumah yang aku rasa pernah melihatnya. Keadaan rumah itu rapih dan
bersih. Halamanya luas dan ditumbuhi rumput hijau seperti lapangan bola.
Didepan rumah ada sepeda roda tiga. Mungkin itu punya anaknya.
“maaf
pak. Bisa jelaskan sekarang saya ada dimana?”
“silahkan
duduk” dia mempersilahkan duduk. Kami berdua duduk sejajar di depan pintu
menghadap ke halaman. “aku kira kau masih mengenali tempat ini”.
Aku
masih bingung memperhatikan keadaan sekitar rumah. “Ya memang rasa-rasanya aku
kenal tempat ini. Tapi aku lupa. Aku tidak ingat betul.”
Terdengar
suara lebah menghampiri aku lagi. Aku ketakutan. Menutup mata dan telinga.
Seketika aku teringat pada Suple. Dimana dia. Dia pasti kebingungan mencari
aku.
“tidak
apa-apa. Dia teman kita.”orang tua itu menepuk pundakku.
“sudah
ku bilang dia bukan orang yang kita maksud.”suara itu terdengar aneh. Terdengar
seperti lebah yang sedang bicara. Aku membuka mata dan kaget melihat lebah itu.
Ia benar-benar bicara.
“kau
sungguh tidak ingat tempat ini nak.”orang tua itu bertanya lagi.
“aku
ingat sekarang. Tapi aku tidak yakin. Aku harus kembali. Suple pasti kebigungan
mencari aku”
“tidak
sekarang nak. Baiklah aku akan menjelaskanya padamu. Kau masuk dunia game.
Tentu kau mengenal game ini.”
“ya
tentu. Sepertinya ini game plant vs zombie.”
“jika
kau adalah uliest yang kami maksud coba buktikan dengan memainkan mini games
ini.” Lebah itu bicara lagi.
“tapi
aku harus kembali. Suple sendirian disana.”
“belum
waktu nya . kau harus menyelesaikan game ini setelah itu kau boleh kembali dan
aku akan membuat semuanya kembali seperti semula saat kau bersama temanmu itu.”
Jawab lebah dengan bahasa yang kurang jelas.
Orang
tua itu masuk kedalam rumah dan kembali dengan membawa ipad. Aku diminta untuk
memainkan game plant vs zombie bagian mini games. Awalnya itu terasa sulit
karna aku sudah lama sekali tidak memainkan game itu. Tapi seterusnya ini jadi
yang gampang. Aku pernah melewati yang lebih sulit dari ini.
Setelah
bermain mini games. Aku diajak ke halaman belakang. Ternyata dihalaman belakang
ada zen garden. Sungguh tidak menyangka sekali melihat zen garden secara
langsung. Oh andai saja suple ada disini. Suatu hal yang amazing bagiku ketika
aku menyirami tanaman yang aneh-aneh itu dan mereka mengeluarkan kepingan uang.
Ada siput yang segera mengambil kepingan uang uang itu.
Lebah
dan orang tua mengajak aku ke belakang zen garden. Alangkah terkejut nya aku
melihat semua yang ada di game kini aku bisa melihatnya secara live. Tree of
wisdom, tanaman di dalam air, dan ada dimensi malam. Aneh tapi sangat
menakjubkan. Seperti berada di wonderland, dunia ini penuh keajaiban. Mungkin
aku bisa mengucapkan sebuah permintaan dan langsung dikabulkan.
“bagaimana
menurutmu? Kau suka tempat ini”
“ya.
Aku merasa berada diwonderland”
“sayangnya
kau berada di dalam dunia game..tapi sah saja jika kau mengatakan ini
wonderland.”
“apa
aku bisa mengucapkan satu permintaan dan langsung dikabulkan.”
“tentu
tidak anakku. Disini kau juga harus bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu.
Tapi disini dirumahku, tentunya aku sudah mempersiapkan segala yang kau
butuhkan.”
“jadi
sebenarnya kenapa aku berada disini?”
“dari
semua pemain plant vs zombie , hanya kau yang punya intrik dan strategi yang
luar biasa berbeda dengan yang lain. Kau mampu menyelesaikan advanture dalam
waktu 8 jam. Itulah sebabnya aku memilihmu untuk membantuku disini.”
“membantu?”
“ya
membantu. Orang yang telah membuat game ini telah mati dibunuh rekanya. Dia
memasukan virus realonsi ke dalam game dan itu menyebabkan zombie bisa keluar
dari game dan merusak program-program computer yang lain. Ya mungkin awalnya
hanya program. Tapi ada kemungkinan zombie itu keluar dari computer dan
membahayakan manusia.”
“kapan
kita akan berhadapan dengan zombie-zombie itu?”
“ketika
bunga matahari telah mengeluarkan the sun. kira-kira bunga matahari butuh tiga
kali penyiraman lagi baru dia bisa mengeluarkan the sun. dan ketika the sun itu
keluar maka the sun dengan otomatis akan terdeteksi oleh dr.zoo dan itu di
anggap sebagai signal bahwa kita sudah siap untuk berhadapan dengan
zombie-zombie itu.”
“apakah
kita akan berhadapan dengan zombie secara langsung?”
“tentu
tidak. Tapi bisa saja iya. Di dalam ruanganku ada sebuah control room yang
menghubungkan kau dengan tanaman-tanaman ajaibku.kau gugup nak? Mari kita
beristirahat dulu. Aku sudah menyiapkan ruangan untukmu di rumahku.”
Aku
megikutinya masuk kembali kedalam rumah. Benar-benar ajaib. Kamar ini dipenuhi
dengan segala hal tentang game plant vs zombie. Meskipun berbentuk boneka. Makanan
telah disediakan olehnya. Begitu juga tempat tidur dan ipad. Aku senang berada
di sini. Sungguh. Tapi aku harus kembali karena Suple. Aku merindukanya.
Aku
tertidur setelah makan. Ruangan yang nyaman membuat aku mengantuk. Meskipun
suasana disini aneh tapi itu tidak masalah. Aneh tapi ajaib. Andai saja Suple
disini.
“nak.”Aku
dibangunkan oleh orang tua tadi.“maaf aku membangunkan mu tapi ini darurat.
Bunga matahari akan mengelurkan the sun kira-kira tiga puluh menit dari
sekarang. Mari kita ke control room.”
Di
control room suasananya seperti didepan computer. Hanya saja dengan layar yang
selebar layar bioskop. Layar itu menampilkan keadaan diluar rumah. Tepat
seperti yang ada di dalam games namun sayang nya ini nyata.
“kau
tidak menggunakan keyboard nak”
Lalu
ia mengetikan kode-kode dan keyboard itu langsung bergerak berputar ke bawah.
Dibawah keyboard ternyata ada tuas-tuas untuk memunculkan plant. Masing-masing
tuas mewakili satu plant. Rasanya tidak sabar lagi ingin bermain games ini. Oh
aku rasa ini bukan permainan. Ini kenyataan.
“jika
aku ingin menanam bunga matahari bagaimana bunga matahari itu akan muncul?”
“kau
tinggal mengatur dimana kau akan menanam nya. Lalu tarik tuas bunga matahari.
Ohya. Tuas ini akan otomatis kembali kesemula dan jika tuas ini sudah kembali
maka ia siap untuk ditarik lagi.”
“bagaimana
plant akan muncul?”
“aku
tidak akan memberi tau sekarang. Lihat saja nanti.”
Lebah
yang tadi mengikuti aku dan membuat aku bising padanya menyampaikan sesuatu
pada orang tua dan pergi.
“nak,
kau siap?”
“ya
aku siap.”
“baiklah.
Lebah akan berjaga di zen garden. Aku akan membuat perangkap di depan pintu.
Setelah itu aku akan menemanimu disini. Tujuan kita adalah memusnahkan virus
yang ada di dr.zoo. dia pasti membawa-bawa virus itu. Pecahkan virusnya sebelum
ia turun dari robotnya. Jika virus itu hancur di dalam robot maka robot itupun
akan ikut hancur dan dr.zoo akan kalah.”
Tiba-tiba
terdengar suara sirine.
“sudah
waktunya nak. Bersiaplah. Aku akan kembali sebentar lagi.”
Apakah
aku gugup. Tidak. Aku tidak pernah gugup jika bermain game. Mulanya aku klik
tempat dimana akan menanam bunga matahari. Lalu aku menarik tuas nya. Dan bunga
itu muncul dari dalam tanah. Tanah nya berputar dan dibalik itu ada bunga
matahari. Itu amazing sekali. Orang tua telah kembali lagi berada di sampingku.
Aku
menanam satu deretan bunga matahari. The sun yang muncul mempengaruhi tuas-tuas
yang aku kendalikan. Tuas plant untuk menembak telah aktif. Aku mengatur
letaknya di depan bunga matahari. Ada zombie yang datang. Itu sangat menakjubkan.
Seperti nyata dan tidak nyata. Plant untuk menembak menembaki zombie. Dan
zombie itu mati. Tapi mayatnya tetap berada di sana. Tidak menghilang. Aku lupa
jika permainan ini berbeda dari yang biasanya aku mainkan.
Deretan
plant yang berfungsi menembaki zombie telah ada di setiap jalur, begitu juga
bunga matahari. Satu persatu bunga matahari aku ganti dengan yang berbunga
ganda. Pergantianya pun sama dengan awal kemunculanya. Tanah tempat bunga
tumbuh berputar berganti jadi bunga matahari ganda. Dan itu membuat the sun
jadi semakin banyak.
Batu
yang di deretan paling depan, dibelakang batu ada jebakan, bunga matahari
paling belakang, dua deret plant untuk menembak dengan empat tembakan , dan api
didepanya. Formasi yang bagus untuk saat ini. Tapi ada sedikit kehawatiran
bahwa ternyata zombie-zombie ini semakin banyak dan gila.
Terdengar
suara di atas atap. “apa itu pak?”
“astaga.
Aku lupa memberitau mu. Mungkin itu serangan dari atas yang menuju cerobong
asap.”
“aku
lupa juga sama hal itu.”
“aku
akan memeriksa dulu.”
Aku
tetap focus pada zombie yang menuju halaman. Terdengar teriakan dari orang tua.
Aku ambil tongkat base ball dari balik pintu dan menuju tempat orang tua
berada. Yang benar saja zombie-zombie itu masuk melalui cerobong asap. Reflek aku
mengayunkan tongkat ke kepala zombie-zombie itu. Gampang ternyata. Mereka
begitu rapuh.
Secara
life aku hadapi zombie-zombie yang masuk ke rumah melalui cerobong asap. Namun
astaga, aku tidak lagi mengontrol senjata yang di halaman. Tapi mudah-mudahan baik-baik
saja. Orang tua melawan sekuat tenaga dan akupun begitu. Bersenjata tongkat
baseball aku hancurkan kepala zombie-zombie. Tapi aku lelah. Mereka terlalu
banyak.
Orang
tua diculik oleh zombie yang memakai jaring laba-laba. Aku sendiri. Aku lelah.
Lalu datanglah lebah.
“kau
harus menghancurkan robot yang dikendalikan dokter zoo. Ia berada diatap rumah.
Orang tua di tahan di dalam robot nya.”
Aku
bersusah payah memanjat ke atap. Aku ayunkan tongkat ke seluruh zombie yang
menghampiri. Aku melihatnya. Aku melihat robot itu. Sungguh menyeramkan.
Bagaimana aku sendiri mematikan robot raksasa itu. Aku lelah. Aku melihat orang
tua yang terkurung dalam robot yang tampak transparan.
Sampailah
aku di kaki robot. Kuat dan besar memang. Aku ayunkan tongkat baseball ke
kakinya dan patahlah tongkat ku. Oh tuhan aku tak punya apa-apa lagi kini. tapi
aku masih punya kedua tanganku untuk memukul dan kaki untuk menendang setiap
zombie. Sayangnya kepalaku kerkena kelapa yang dilempar oleh zombie sialan itu.
Berdarah. Dan itu membuat zombie senang akan darahku.
Aku
tak sanggup lagi. Dan semua menjadi gelap.
Saple
membangunkan aku. Kini aku berada di kamarku. Ada saple disini.
“ayo.
Kenapa malah tidur. Katanya mau jalan-jalan dihutan.”
“kenapa
aku disini.”
“inikan
kamarmu kenapa harus bertanya kenapa aku disini.lekas mandi kita akan
berpetualang.kau ini ,sudah ku katakan jangan bermain zombie hingga larut.
Akibatnya kau jadi kesiangan.”saple mematikan computer yang sebelumnya membuka
permainan zombie.
Astaga.jadi
yang selama ini terjadi nyata atau tidak. Kurasai kepala ku sakit dan memang
mengeluarkan darah.
Wonderland
bukan tempat yang penuh keajaiban saja. Wonderland adalah tempat yang
ditinggali orang orang-orang yang menyayangimu dan mereka akan sedih jika kamu meninggalkan
tempat itu.
Disini
kalian bebas mengartikan suple itu siapa. Bisa jadi dia teman sepermainan,
pacar, bahkan hewan peliharaan juga bisa. Yang jelas Suple itu makhluk hidup
dan bukan zombie.
Komentar
Posting Komentar