Fans


FANS

Kau takkan pernah sadari
Betapa ku menyayangimu
Kau yang selalu
Aku inginkan
Pastinya semua pada tau ini lagunya siapa. Yupz. D’masiv , band yang aku suka banget. Setiap hari maunya lagu d’masiv aja yang diputerin. Sampe-sampe belum mau keluar kamar mandi sebelum nyanyiin satu album lagu d’masiv. Maklumlah namanya juga ngefans. Ga peduli orang mau bilang apa soal d’masiv. Yang pasti ku cinta kamu apa adanya. Seperti lirik lagu d’masiv yang terbaru yaitu Natural.
Sebagai Mahasiswa yang mempunyai kerja sampingan sebagai penyiar radio di daerah Jambi, aku cukup dikenal sebagai Masivers yaitu sebutan fans untuk d’masiv. Setiap orang selalu memandang heran pada diriku karena setiap kesempatan aku selalu mengenakan pakaian yang serba Orange. Pastinya karena d’masiv identik dengan warna Orange. Sampai-sampai aku di panggil Miss Orange. Tak banyak yang tau nama asli ku. Karena kebanyakan orang memanggilku Miss Orange.
Aku selalu kebagian jam malam saat siaran. Karena aku yang minta sih. Kan aku Mahasiswa jadi kalo pagi aku kuliah dong. Hihihi. Nama acara yang aku bawakan AGACUR (anak galau curhat) . aku sendiri loh yang ngasih nama. Agak aneh emang sama acara ini. Kok ada yah yang mau curhat di radio, kan yang dengerin satu propinsi. Malahan ampe satu negri kalo pada punya BB. Tapi anehnya lagi, ni acara selalu dapet rating tiga teratas.
Sebelum pergi ke kampus aku selalu menyempatkan diri untuk sarapan bersama keluarga di rumah. Tapi lebih tepat nya hanya bersama mama tercinta. Pasalnya setiap aku dateng ke meja makan, papa dan kedua adikku selalu pergi seolah menghindar. Sebenernya sih karena emang aku yang telat.
“ kelamaan sih mandinya. Masa mandi ampe sejaman gitu. Aku aja mandi Cuma lima menit.” Ungkap Nana adikku yang paling bungsu.
“ kamu kan Cuma cuci muka doank. Makanya lima menit. Dasar jorok.” Jawabku jutek.
“lagian berlebihan amat ampe satu album dinyanyiin. Aku aja ngefans Coboy Junior ga gitu-gitu amat. Nyanyi satu lagu nya mereka udah cukup buat aku.” Timpal Rahman adikku yang pertama. Tapi lebih suka di panggil Mamen. Katanya lebih keren biar kayak boy band. Hufh,dasar anak-anak zaman sekarang.
“karna emang lagu mereka Cuma satu kan.”aku makin jutek sekarang.
“heh,udah bertengkarnya nanti telat lagi sekolahnya.hayuk berangkat.” Papa ga pernah ikut dalam adu mulut ini. Yang jelas Papa selalu melerainya. Hhmm, sungguh papa yang bijaksana.
Dan tinggallah aku dan mama sekarang. Biasa kalo udah berdua pasti ngomongin cinta-cintaan. Mama selalu ngertiin aku dan selalu ngedukung aktivitas aku selama itu bernilai positif.
“ Lis,gimana sama cowok yang kamu certain kemarin. Ada perkembangan?”
“ ga ada ma. Masih disitu-situ aja. Lagian aku udah ga tertarik lagi.”
“ dasar kamu moody. Ya udah buruan makanya. Ntar telat ke kampus nya.”
Seusai sarapan aku pun berpamitan dan langsung pergi ke kampus.”hati-hati di jalan lis. Jangan ngebut. Inget kalo ngebut ntar benjol.” Aku ga aneh dengan pesan mama yang mengikuti iklan lalu lintas di jalan. tapi yang aneh itu kalo di rumah aku di panggil ulis. Agak aneh karena aku udah terbiasa di panggil miss orange.
Pulang kuliah aku langsung ke radio tempat ku bekerja meskipun agak kecepetan. Lebih baik menunggu dari pada terlambat. Itu prinsipku kalo di tempat kerja. Lain dengan di kampus, lebih baik telambat dari pada menunggu dosen yang tak pasti. Hahaha.
Akupun menuju papan pengumuman untuk sekedar melihat-lihat. Maksud nya melihat mas dani, klening servis setempat. Bukan karena seleraku rendah. Tapi karena mas dani mengingaatkan ku pada musisi yang kini menjadi juri ajang pencarian bakat.
Aku terbengong melihat pengumuman itu. aku tak tau apa yang harus ku perbuat. Aku shock berat. Ga tau harus senang atau sedih karena idola ku akan segera ke jambi dua minggu lagi. Dan mereka akan menjadi bintang tamu di radio ini sebelum mereka perform malemnya. Aku senang karena aku akan menonton mereka secara live. Aku sedih karena mereka siaranya siang. Kenapa bukan malem saja di acara aku. Tapi aku cepat berfikir. Mereka datengnya hari Rabu. Artinya pas hari rabu aku hanya kuliah ampe jam 10. Dan aku bisa melihat mereka siaran dan meminta foto bareng serta tanda tangan mereka. Dan banyak impian lain yang aku bayangkan untuk bertemu d’masiv.
Hari-hari ku berjalan seperti biasa. Hanya saja lebih bersemangad dan lebih orange. Orang-orang di sekitar ku ga protes tuh dengan apa yang aku lakuin. Bahkan mereka pun turut antusias untuk menonton konser d’masiv. Seperti halnya hanna, dona, mona, dan jona. Gank yang emank selalu antusian untuk menonton konser music. Terutama konser outdoor. Ga pernah kapok mereka meskipun tiap konser mona selalu pingsan karna asma nya kambuh. Kata mereka music is my life. Jadi mereka rela-rela aja nonton berdesakan dan basah-basahan.
H-7. pelajaran hari ini b.inggris,pelajaran favorit. “ guys, today I will make a group. One group there are 3 people. You will watch cinderella films. There are 2 version here. And you make analise for this. Ok. Ana , pandu, ressa you one group. Miss. Orange, piter ,wafiq you one group. . .” dan mr.anton pun terus membagi kelompok. Tapi yang aku bingung , aku satu kelompok sama wafiq. Orang yang aku taksir, yang hubungan nya stuck di situ-situ aja. Akhirnya ,mungkin inilah saat yang tepat. Untung nya piter merupakan orang yang susah untuk d ajak kerja sama. Aku fikir berdua saja sudah cukup untuk mengerjakan tugas ini.
“orange,kita satu kelompok nih. Kapan bisa kita mulai ?” wafiq bertanya sok akrab padaku.
“ehm, ntar aku ada waktu ampe jam 4 ko’. Ntar aja gimana?”
“ok. Bisa. Di rumah kamu yah. Laptop aku lagi erore nih dan aku ga punya dvd.”
“ya udah. Berarti ntar kita langsung ke rumah kamu yah.”
“ ok siap.”
Oh god. Betapa aku senang dengan hal ini. Wafiq akan ke rumah ku, nonton bareng romeo and juliete lagi. Sungguh luar biasa kesenangan ini.
“ rumah kamu sepi amat. Ga ada siapa-siapa gitu?” Tanya wafiq celingukan.
“ mama lagi di warung.” Aku membaca sms mama.” Bentar lagi pulang ko’. Nah itu mama”
“ eh udah pulang. Aduh,ini siapa sayang?” mama bertanya menahan senyum.
“ ehm, kenalin ma ini wafiq. Kita mau ngerjain tugas bareng.”
“ ohh.” Mama senyum seolah tau. ”ya udah mama tinggal dulu yah. Mama mau nyiapin makanan special buat kalian”
“ eh, ga usah repot-repot tante.”
“ ga apa-apa. Udah sana kerjain tugas nya.”
Kami pun menuju kamar untuk mengambil laptop ku dulu. Dalam hati aku was-was dengan apa yang di buat mama. Aku takut mama membuat makanan yang aneh-aneh lagi. Ku lihat wafiq heran dengan kamar ku yang serba orange dan dia melihat ke arah tumpukan kado.
“ kamu abis ulang tahun?”
“nggak. Itu buat d’masiv. Kan seminggu lagi mereka dateng.”
“oh iya yah. Ngefans banget ya kamu.”
Kami menuju ruang tamu untuk menonton. Sepanjang film aku ga mengamati film nya. Tapi aku mengamati wafiq nya. Kalo di peratiin si wafiq sekilas mirip rian d’masiv. Makanya aku suka sama dia. Tanpa terasa film nya udah kelar.
“ wah. Kita masih harus nonton satu kaset lagi nih. Kapan kamu ada waktu lagi.”
“ minggu bisa. Tapi ampe jam 5 aku ada waktu.”
“ ya udah. Berarti hari minggu kita nonton lagi yah.”Aku hanya mengangguk saja. Karena aku masih gugup berbincang dengan wafiq.
Malemnya aku mendapat sms dari wafiq. Dia bilang besok dia mau berangkat bareng dengan aku. Betapa senang nya hati ku. Semakin hari, aku dan wafiq semakin dekat saja. Dan temanku Delima pun mengerti dengan keadaan ku.
“cie.yang makin lengket dengan wafiq.”
“lengket? Emangnya aku di kasih lem ampe lengket ke wafiq.”
“tapi kamu ga lupa kan kalo besok band kesayangan kamu dateng?”
Jeddderrr. Seakan tersambar petir di siang bolong. Omongan delima tadi menyadarkan aku pada sesuatu. Sesuatu yang sudah lama aku impikan. Terlupakan begitu saja dengan hadirnya wafiq di sisi aku.
Ga terasa udah hari H. aku shock. Aku merasa bersalah dengan d’masiv. Wafiq telah membuat aku melupakan nya. Tapi aku suka dengan wafiq. Oh tuhan. Mengapa ini terjadi pada ku.
“orange. Presentasi dari kita sukses. Gimana kalo kita ngerayainnya. Makan di kafe depan kampus yuk. Aku yang bayar deh.sekalian ada hal penting yang pengen aku omongin ke kamu.”
Dalam hati aku berfikir. Hal penting? . pasti wafiq mau nembak aku. Tapi gimana dengan d’masiv ku. Dengan berat hati aku menolak ajakan wafiq. Dengan menggunakan adegan Cinderella meninggalkan pangeranya, aku pergi meninggalkan wafiq. Aku terus mendengar wafiq memanggil-manggil namaku. Tapi aku tak henti berlari meninggalkanya.
Jalan prabu siliwangi macet total karena banyak masiver dan orang-orang yang hendak bertemu d’masiv memadati radio tempat ku bekerja. Ku parkirkan motorku di samping soto ayam langgananku. Aku berlari tanpa henti. Untung saja aku di izinkan masuk oleh satpam.
Aku melihatnya. Itu rian, kiki, ray, rama, dan why. Aku terisak, hingga ingin pipis. Dan aku pun berlarian ke wc. Di wc aku berfikir betapa bodohnya aku lupa membawa kado yang sudah aku persiapkan dari dua minggu lalu untuk moment ini. Aku menangis sejadi-jadinya. Dan pada saat aku hendak keluar wc,pintu nya macet ga bisa di buka. Aku semakin menangis, berteriak meminta tolong, berharap ada mas dani atau siapa pun yang mendengar datang membukakan pintu. Lama aku berada dalam wc ini, menyesali perbuatan ku yang lupa membawa kado. Tapi kalau pun aku bawa aku juga tak bisa memberikannya karena aku terkunci dalam wc ini.
Aku terus menggedor pintu. Terdengar orang datang. “ ada orang di dalam?” suaranya lembut sekali. Sepertinya aku mengenal suara itu. “ minggir. Aku dobrak yah.”
Aku segera menyingkir dan…aku pingsan.
Setelah sadar ternyata orang yang menemukanku terkunci di wc adalah rian d’masiv. Lagi-lagi aku shock. Seketika rasa pusingku hilang dan aku bersemangat untuk menonton konsernya sekarang juga. Sendirian. Karena rombongan masivers lain udah berangkat sedari tadi.
Suasana konser ramai, sesak, dan pengap. Aku berada di tengah-tengah orang yang berkeringat, loncat-loncat. Rasa pusing itu kembali. Aku terduduk diantara ribuan kaki yang melompat-lompat. Aku takut terinjak. Seketika aku berdiri lagi. Ada yang membantuku berdiri dan membawaku ke tempat yang lebih banyak udara segar. Ya, itu wafiq. Rupanya dia melihat selebaran yang jatuh dari tas ku tadi siang. Selebaran itu tentang konser d’masiv. Makanya dia hadir disini. Beruntung dia menemukanku. Jika tidak, aku bisa mati di tengah-tengah konser ini.
Saat d’masiv muncul membawakan lagu semakin. Air membasahi aku dan wafiq. Dia mendekapku hangat. Sembari menyanyikan lagu semakin. Walaupun hari ini begitu merumitkan ku. Tapi moment ini adalah puncak kesenangan dari semuanya. D’masiv dan wafiq, terima kasih tlah memberikan warna orange dalam hidupku.
Semakin ku menyayangimu
Semakin ku menggilaimu
Kau bintang di hatiku
Terangi setiap langkahku
Keesokan harinya aku malu mau siaran karena sedari pagi topic yang di bahas adalah pingsnya aku bertemu rian d’masiv di wc.oh, tidaaaaak.

Komentar